Selasa, 31 Desember 2013

Sintesis Asam asetil Salisilat




 



LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK
Judul                          : Sintesis Asam asetil Salisilat
Tujuan Percobaan    : Mempelajari reaksi asetilasi asam salisilat menjadi aspirin
Pendahuluan
Asam asetil salisilat sering disebut dengan aspirin. Asam asetil salisilat adalah hasil sintesis dari asam salisilat yang direaksikan dengan asam asetat anhidrida dengan menggunakan katalis asam sulfat pekat. Asam salisilat memiliki gugus –OH dan –COOH. Oleh karena itu asam salisilat dapat mengalami dua jeni reaksi yaitu reaksi asam dan basa.Pembuatan asam asetil salisilat disebut asetilasi (Furniss, 1989)
Asetilasi adalah terjadinya pergantian atom H pada gugus –OH dan asam salisilat dengan gugus asetil dari asam asetil anhidrat. Karena asam salisilat adalah desalat phenol, maka reaksinya adalah asetilasi destilat phenol. Asetilasi ini tidak melibatkan ikatan C-O yang kuat dari phenol, tetapi tergantung pada pemakaian, pemisahan ikatan –OH. Jika dipakai asam karboksilat untuk asetilasi biasanya rendemen rendah. Hasil yang diperoleh akan lebih baik. Jika digunakan suatu derivat yang lebih reaktif menghasilkan ester asetat. Nama lain aspirin adalah metil ester asetanol (karena diperoleh dari esterifikasi asam salisilat sehingga merupakan asam asetat dan fenilsalisilat). (Fessenden, 1990)
Asam asetil salisilat merupakan senyawa ester yang dalam sintesisnya menggunakan asam asetat anhidrida karena jika digunakan asam asetat sebagai pereaksi maka akan terbentuk air sebagai hasil sampingan. Sehingga memungkinkan terjadinya reaksi hidrolisis asam asetil salisilat menjadi asam asetat dan asam salisilat, karena reaksi esterifikasi bersifat reversibel.
Asam asetil salisilat atau yang sering disebut aspirin ini banyak digunakan sebagai analgetik, antipiretikah , anti inflamasi dan dalam dosis kecil sebagai anti koagulan. Aspirin pertama kali disintesi oleh Hoffman untuk pengobatan artritis. Pemrakarsa penggunaan aspirin adalah hipocrates dengan menggunakan ekstrak tumbuhan willow. Produk  aspirin ini dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan Bayer.
Percobaan ini dilakukan untuk menambah pengetahuan praktikan tentang reaksi esterifikasi dimana dalam percobaan ini dilakukan sintesis asam asetil salisilat.

Mekanisme Reaksi
Alat
-          Labu leher tiga 250 mL
-          Set alat refluks
-          Termometer
-          Corong Buchner
-          Pipet tetes
-          Pengaduk
-          Beaker glass
-          Erlenmeyer 250 mL
-          Cawan petri
-          Gelas ukur 100 mL
-          Batu didih
-          Kertas saring
-          Pompa vakum
-          Penangas air
-          Melting point tester
Bahan
-          Asam salisilat kering
-          Asam asetat anhidrida
-          Asam sulfat pekat
-          Alkhohol 96%
-          Aquades
-          Besi (III) klorida

Prosedur Kerja
Skema kerja
1 gram asam salisilat
 
·         Dimasukkan dalam labu alas bulat 250 mL
·         Dicampur dengan 15 gram (14 mL) asam asetat anhidrida
·         Ditambahkan 10 tetes asam sulfat pekat sambil digoyangkan hingga terjadi pencampuran sempurna
·         Dipanaskan pada penangas air dengan suhu ±50 – 60oC sambil diaduk selama 15 menit
·         Didinginkan sambil tetap diaduk
·         Ditambahakan 150 mL air dingin
·         Disaring menggunakan corong Buchner
·         Dicuci kristal yang dihasilkan dengan air dingin hingga tidak bereaksi asam lagi
·         Ditambahkan sedikit demi sedikit campuran alkhohol – air (30 mL : 75 mL) panas  hingga tepat larut
·         Disaring menggunakan corong buchner panas
·         Didinginkan filtrat kristal yang berbentuk jarum
·         Disaring kristal dengan corong buchner
·         Diambil kristal
·         Dilakukan pengujian dengan FeCl3
·         Dikeringkan asam asetil salilsilat yang diperoleh
·         Ditimbang
·         Ditentukan titik leleh
                               





















Hasil
 





Prosedur kerja
Asam salisilat sebanyak 1 gram dan 15 gram (14 mL) asam asetat anhidrida dimasukkan ke dalam labu alas bulat 250 mL. Pada labu tersebut ditetesi asam sulfat pekat sebanyak 10 tetes dan digoyang hingga terjadi pencampuran sempurna. Labu dipanaskan pada penanngas air dengann suhu ± 50 – 60oC sambil diaduk selama 15 menit. Setelah itu labu didinginkan sambil tetap diaduk dan ditambahkan 150 mL air dingin. Setelah ditambahkan air, dilakukan penyaringan menggunakan corong buchner dengan bantuan pompa vakum. Kemudian kristal dicuci dengan air dingin hingga tidak bereaksi asam lagi.
Rekristalisasi asam asetil salisilat dengan pelarut yang merupakan 30 mL alkhohol 96% dan 75 mL aquades panas. Campuran alkhohol – air tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit pada kristal asam asetil salisilat hingga tepat larut, kemudian disaring segera dengan menggunakan corong buchner. Kristal yang berbentuk jarum didingikan. Kristal disaring menggunakan corong buchner. Kristal diambil sedikit dan dilakukan tes dengan pereaksi besi (III) klorida. Kristal asam asetil salisilat yang diperoleh dikeringkan lalu ditimbang dan ditentukan titik lelehnya.

Waktu yang dibutuhkan
No.
Perlakuan
Waktu
  1.  
Persiapan alat dan bahan
15 menit
  1.  
Pemanasan
15 menit
  1.  
Pendingnan dengan ditambahkan 150 ml air dingin
5 menit
  1.  
Penyaringan dengan buchner
5 menit
  1.  
Penambahan campuran alkohol-air yang panas
5 menit
  1.  
Penyaringan menggunakan corong Buchner panas
5 menit
  1.  
Pendinginan kristal sampai berbentuk jarum
10 menit
  1.  
Penyaringan dengan penyaring buchner
5 menit
  1.  
Uji dengan pereaksi besi (III) klorida
2 menit
  1.  
Pengeringan kristal, nimbang, dan menentukan titik lelehnya
20 menit
Perkiraan waktu 1 jam 27 menit


Data dan Perhitungan
Data yang diperoleh dalam percobaan ini adalah:
1.      Massa Asam Asetil Salisilat
2.      Titik Lebur Asam Asetil Salisilat
3.      Rendemen
Perhitungan Sintesis Asetil Salisilat                                      
1.      Hasil Perhitungan Teoritis
Asam Salisilat + Asam Asetat Anhidrat          Asetil Salisilat + Asam Asetat
M :      0,04 mol                   0,07 mol
R :       0,04 mol                   0,04 mol                           0,04 mol          0,04 mol
S :             -                          0,03 mol                            0,04 mol          0,04 mol
Berat molekul Asetil Salisilat       = 180,15 gr/mol
Wujud zat                                                = Padat
Warna                                           = Putih
Titik Leleh                                    = 139 oC

2.      Hasil Percobaan
Massa kertas saring                      = 0,35 gr
Massa kristal + kertas saring        = 2,25 gr
Massa kristal                                = 1,9 gr
Wujud zat                                                = Padat
Warna                                           = Putih
Rendemen                                    =
                                                     = 2,25/10 x  100%                             
                                                    = 22,2 %
Titik leleh                                     = 134-142 oC

Hasil
Percobaan kali ini yaitu tentang sintesis asam asetil salisilat. Asam asetil salisilat disintesis dengan mereaksikan 10 gr asam salisilat, 14 ml asam asetat anhidrat dan 10 tetes asam sulfat pekat. Pencampuran antara 10 gr asam salisilat dengan 14 ml asam asetat anhidrat menghasilkan larutan yang berwarna orange kecoklatan. Selanjutnya larutan tersebut ditambah dengan 10 tetes asam sulfat pekat sehingga menghasilkan padatan berwarna putih.  Pemanasan bahan-bahan yang digunakan dipanaskan selama 15 menit sampai padatan larut sempurna. Selanjutnya labu didinginkan kemudian disaring dengan menggunakan corong buchner. Kristal yang diperoleh selanjutnya direkristalisasi dengan menggunakan campuran 30 mL larutan alkohol 96% dengan 75 mL aquades. Proses rekristalisasi menghasilkan kristal yang berwarna putih. Kristal yang dihasilkan dari proses rekristalisasi disaring dengan menggunakan corong Buchner. Kristal yang diperoleh sebanyak 1,9 gram. Titik leleh dari kristal yang diperoleh sebesar 134-142oC. Hasil uji FeCl3 dengan kristal asam asetil salisilat menunjukkan warna kuning kecoklatan.
1.         Kristal yang dihasilkan setelah rekristalisasi menggunakan larutan alkohol 96%










Gambar 2. Kristal yang dihasilkan setelah rekristalisasi
2.             Penyaringan

 







Gambar 2. Penyaringan dengan Corong Buchner




3.      Rekristalisasi









Gambar 3. Kristal Asetil Salisilat Hasil Rekristalisasi
  1. Pengujian titik leleh
 








Gambar 4. Titik Leleh Asetil Salisilat
  1. Pengujian dengan FeCl3
Gambar 5. Hasil pengujian dengan FeCl­­­­­3


  1. kristal asam asetil salisilat yang diperoleh
Gambar 6. Kristal Asam Asetil Salisilat

Pembahasan
   Pratikum Sintesis Asam asetil Salisilat bertujuan  untuk mempelajari reaksi asetilasi asam salisilat menjadi aspirin. Sintesis aspirin menggunakan empat prinsip yaitu esterifikasi, kristalisasi, rekristalisasi dan asetilasi. Esterifikasi merupakan  pembentukan ester dari asam karboksilat dan asam asetat dengan bantuan katalis asam yaitu asam sulfat. Kristalisasi merupakan pemurnian zat padat dari kotoran dengan cara mengkristalkan dengan larutan yang cocok, sedangkan rekristalisasi merupakan pembentukan kristal kembali dibuktikan pada pratikum ini saat kristal yang didapat dicuci lagi dengan air dan yang terakhir adalah asetilasi yaitu pemasukan gugus asetil pada suatu molekul yaitu pada asam salisilat.
Pembuatan aspirin merupakan hasil reaksi asetilasi terhadap gugus fenol, yaitu asetilasi asam salisilat dengan katalis proton. Sintesis asam salisilat dilakukan dengan mereaksikan 10 g asam salisilat dan 14 ml asam asetat anhidrida dengan menggunakan labu alas bulat 250 ml. Pembuatan aspirin ini menggunakan anhidrida asam asetat, bukan asam asetat glasial karena jika memakai asam asetat glasial maka aspirin akan terhidrolisis kembali menjadi asam salisilat. Hal ini dikarenakan asam asetat glasial mengandung air sedangkan aspirin mudah terhidrolisis. Pembuatan aspirin ini baik bahan maupun alatnya harus dalam keadaan kering agar aspirin terurai. Asam salisilat pada percobaan bertindak sebagai pereaksi pembatas. Artinya, secara teoritis jumlah aspirin yang dihasilkan setara dengan jumlah asam salisilat yang direaksikan. Asam asetat anhidrat ditambahkan berlebih agar asam salisilat habis bereaksi. Selain itu, dengan bergesernya kesetimbangan ke arah produk, maka aspirin yang dihasilkan akan semakin banyak.
Langkah selanjutnya adalah penambahan 10 tetes asam sulfat pekat dan dikocok hingga terjadi pencampuran yang sempurna. Asam sulfat pekat berfungsi untuk mempercepat reaksi dan pada akhir reaksi asam sulfat ini akan terbentuk kembali. Campuran ini kemudian dipanaskan diatas penangas air dengan suhu 50 – 60 ᵒC sambil diaduk selama  15 menit. Suhu dijaga karena jika terlalu tinggi maka aspirin akan terhidrolisis menjadi asam asetat Proses ini  juga dilakukan untuk mepercepat reaksi sehingga menyebabkan asam salisilat larut dalam asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat.
Labu kemudian didinginkan sambil tetap diaduk dan ditambahkan 150 ml air dingin agar asam asetat anhidrat bereaksi membentuk asam asetat sehingga produk yang awalnya larut pada asam asetat anhidrat akan mengendap dan membentuk padatan (kristal). Penambahan air secukupnya saja karena sifat aspirin yang sedikit larut dalam air. Pemilihan air dingin yang digunakan karena dengan berkurangnya suhu, maka kelarutan aspirin dalam air akan berkurang. Kristal yang terbentuk kemudian disaring menggunakan corong Buchner dengan bantuan pompa vakum. Proses penyaringan ini bertujuan untuk memisahkan antara pelarut dengan asam asetil salisilat. Kemudian, kristal dicuci dengan air dingin hingga tidak bereaksi asam lagi.
Pemurnian asam asetil salisilat hasil reaksi dilakukan dengan cara rekristalisasi. Proses rekristalisasi menggunakan campuran 30 mL alkohol 96% dan 75 mL aquades. Penambahan campuran alkohol – air yang panas dilakukan sedikit demi sedikit pada kristal asam salisilat sampai tepat larut. Reaksi ini dilakukan sampai asam salisilat habis dan terbentuk menjadi asam asetil salisilat. Setelah itu, disaring segera dengan menggunakan corong buchner panas dan didinginkan filtratnya hingga diperoleh kristal berbentuk jarum. Kelarutan aspirin dan asam salisilat pada campuran air dan alkohol tersebut akan berkurang seiring dengan penurunan suhu. Akibatnya, setelah campuran kembali dingin, akan terbentuk kristal yang murni karena zat pengotor akan tetap larut, tidak membentuk kristal. Kristal  kemudian disaring menggunakan corong buchner.
Kristal diambil sedikit dan dilakukan tes dengan pereaksi besi (III) klorida.  Pengujian asam asetil salisilat menggunakan FeCl3 diperoleh warna coklat kekuningan pada larutan. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil yang diperoleh murni aspirin karena gugus –OH dari fenol sudah tidak ada dan tergantikan menjadi gugus asetil –COCH3. Proses berikutnya yaitu uji titik leleh. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh titik leleh awal 134ᵒC dan titik leleh akhir 142ᵒC. Hasil ini sudah sesuai dengan literatur, dimana pada literatur titik leleh aspirin 136ᵒC.
Dari hasil pengolahan data, diperoleh rendemen sebesar 22,2 %. Jumlah ini menyatakan perbandingan antara jumlah produk yang diperoleh dari percobaan dengan jumlah produk yang seharusnya diperoleh secara teoritis. Terdapat dua penjelasan mengenai ketidaksesuaian antara jumlah produk yang diperoleh dengan jumlah teoritis. Pertama, secara teoritis produk yang dimaksud adalah padatan aspirin sedangkan produk yang diperoleh dari hasil percobaan adalah padatan aspirin dan kemungkinan sisa asam salisilat yang tidak bereaksi. Kedua, jika memang produk yang diperoleh dari percobaan adalah 100% aspirin, maka kesalahan terdapat pada proses pengerjaan. Kemungkinan ada aspirin yang terlarut pada pelarut saat penyaringan pertama (sebelum rekristalisasi) sehingga mengurangi jumlah aspirin yang diperoleh karena aspirin ini sedikit larut dalam air dingin

Kesimpulan
Hasil sintesis yang diperoleh menunjukkan adanya aspirin. Hal ini ditunjukkan dengan pengujian menggunakan FeCl3 dimana hasil yang diperoleh berwarna coklat kekuningan yang menunjukkan adanya aspirin. Sedangkan dengan pengujian titik leleh diperoleh titik leleh titik leleh awal 134ᵒC dan titik leleh akhir 142ᵒC. Hasil ini sudah sesuai dengan literatur, dimana pada literatur titik leleh aspirin 136ᵒC.

Referensi
Furniss, Brian S., et al. 1989. Vogel’s Textbook of Practical Organic Chemistry 5th Edition-Revised. Longman Scientific & Technical, Essex, England. (page 135 -151, 236-240).
Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Tim Kimia Organik. 2013. Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik. Jember: FMIPA Universitas Jember.

Saran
1.      Praktikan lebih berhati – hati dalam proses rekristalisasi dan penyaringan menggunakan Buchner agar kristal yang diperoleh tidak berkurang dari seharusnya.
2.      Penyaringan dilakukan dengan sedikit demi sedikit
3.      Proses rekristalisasi dilakukan pada saat larutan benar-benar panas dan perlahan agar terbentuk kristal yang sempurna dan optimum.



Nama Praktikan
1.      Siti Zubaidah                    101810301011
2.      Fita Kurnia Virdausa        101810301031
3.      Qorry Dinnia Fatma         111810301035
4.      Putu Irwan Yasa               111810301041
5.      Maganda Ananda Kristi   111810301042




Related Posts:

  • Aku dan Buku Aku dan Buku Di sebuah bangku kayu dengan warna putih bersih tanpa apapun. Angin semilir menghempas rambut putihku. Di kelilingi pepohonan yang … Read More
  • p-nitro asetanilida LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK Judul : Sintesis Para Nitroasetanilida Tujuan Percobaan : Mempelajari reak… Read More
  • sintesis asetanilidaLAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK Judul : Sintesis Asetanilida TujuanPercobaan : Mempelajari reaksi asetilasi senyawa… Read More
  • BELERANG PERCOBAAN II BELERANG Oleh : Nama : Putu Irwan Yasa NIM : 111810301041 Angkatan : 2011 Asisten … Read More
  • LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK Judul : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol Tujuan Percobaan … Read More

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com