Selasa, 31 Desember 2013

polimerisasi kondensasi



 



LAPORAN PRAKTIKUM POLIMERISASI KONDENSASI
Judul                          : Polimerisasi Kondensasi
Tujuan Percobaan    : Mempelajari sintesis dua jenis poliester dan mengamati sifat dasar polimer linear dan polimer jaringan
Pendahuluan
Polimer adalah suatu molekul besar yang tersusun dari unit ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer. Polimer ini terbagi atas 2 jenis menurut asalnya, yaitu polimer alam dan polimer sintetik. Polimer sintetis yang Pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907.
Berikut ini adalah penggolongan polimer :
1.     Berdasarkan asal polimer:
a.       Polimer alam: polimer yang tersedia secara alami di alam. Contoh: karet alam (dari monomer-monomer 2-metil-1,3-butadiena/isoprena), selulosa (dari monomer-monomer glukosa), protein (dari monomer-monomer asam amino), amilum
b.       Polimer sintetik: polimer buatan hasil sintetis industri/pabrikan. Contoh: nilon (dari asam adipat dengan heksametilena), PVC (vinil klorida), polietilena, poliester (dari diasil klorida dengan alkanadiol)
2.     Berdasarkan jenis monomer:
a.       Homopolimer: terbentuk dari monomer-monomer sejenis. Contoh: polisterina, polipropilena, selulosa, PVC, teflon
b.       Kopolimer: terbentuk dari monomer-monomer yang tak sejenis. Contoh: nilon 66, tetoron, dakron, protein (dari berbagai macam asam amino), DNA (dari pentosa, basa nitrogen, dan asam fosfat), bakelit (dari fenol dan formaldehida), melamin (dari urea dan formaldehida)
3.    Berdasarkan penggunaan polimer:
a.       Serat: polimer yang dimanfaatkan sebagai serat. Misalnya: untuk kain dan benang. Contoh: poliester, nilon, dan dakron.
b.      Plastik: polimer yang dimanfaatkan untuk plastik. Contoh: bakelit, polietilena, PVC, polisterina, dan polipropilena.
4.         Berdasarkan sifatnya terhadap panas:
a.       Polimer termoplas/termoplastis: polimer yang melunak ketika dipanaskan dan dapat kembali ke bentuk semula. Contoh: PVC, polietilena, polipropilena
b.      Polimer termosetting: polimer yang tidak melunak ketika dipanaskan dan tidak dapat kembali ke bentuk semula. Contoh: melamin, selulosa.
Polimer-polimer ini terbentuk melalui suatu proses yang dinamakan polimerisasi Proses polimerisasi ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu polimerisasi kondensasi, polimerisasi adisi. Pada polimerisasi adisi, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap dua saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal.
1.     
Polimerisasi adisi: polimer yang terbentuk melalui reaksi adisi dari berbagai monomer

Contoh polimer adisi adalah polistirena (karet ban), polietena (plastik), poliisoprena (karet alam), politetraflouroetena (teflon), PVC, dan poliprepilena (plastik).
2.  Polimerisasi kondensasi: polimer yang terbentuk karena monomer-monomer saling berikatan dengan melepaskan molekul kecil.

Contoh: pembentukan plastik stirofoam tersusun dari dua monomer berbeda yaitu urea dan metanal. Dua molekul metanal bergabung dengan satu molekul urea menjadi suatu molekul disebut dimer. Dimer-dimer ini selanjutnya berpolimerisasi.
Yang termasuk ke dalam polimer kondensasi adalah bakelit, poliuretan, poliamida, (melamin), poliester (nilon), teteron, dan protein.
Perbedaan antara polimerisasi adisi dan kondensasi adalah bahwa pada polimerisasi kondensasi terjadi pelepasan molekul kecil seperti H2O dan NH3, sedangkan pada polimerisasi adisi tidak terjadi pelepasan molekul.
Mekanisme Reaksi
Reaksi polimerisasi linear
reaksi polimerisasi jaringan













Alat
-          Labu leher tiga 100 mL
-          Pemanas bunsen
-          Tabung reaksi
Bahan
-          Maleat Anhidrida
-          Etanol
-          Gliserol
-          Etilena glikol
-          Natrium asetat
-          Aquades
-          Aseton
-          Etil asetat
-          Metanol













Prosedur Kerja
Skema kerja
4 gram maleat anhidrida
 
·         Dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi
·         Dimasukkan 0,2 gram natrium asetat
·         Ditambahkan 1,6 mL gliserol ke dalam 1 tabung dan 1,6 mL etilen glikol
·         Dipanaskan dengan pembakar spiritus sambil digoyang sampai terlihat seperti mendidih dan diteruskan pemanasan selama 5 – 10 menit
·         Dijaga pemanasa agar hasil tidak menghitam
·         Didinginkan kedua tabung reaksi
·         Diamati kekentalan poliester kedua tabung
·         Dipanaskan lagi sampai poliester encer
·         Dikeluarkan dalam lembaran aluminium atau plastik
·         Ditarik kedua poliester tersebut dengan batang pengaduk
·         Diamati dan dicatat hasilnya
·         Diuji kelarutan kedua poliester dengan beberapa pelarut (air, etanol, aseton, etil asetat, dan minyak goreng)
·         Dicatat hasilnya

                               

















Hasil
 


Prosedur kerja
Maleat anhidrida sebanyak 4 gram dan 0,2 gram natrium asetat dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi. Pada tabung pertama ditambahkan 1,6 mL gliserol dan pada tabung lainnya ditambahkan 1,6 mL etilena gliserol. Kedua tabung dipanaskan dengan menggunakan pembakar spiritus sampai terlihat seperti mendidih dan pemanasan dilanjutkan 5 – 10 menit. Dijaga panasnya agar hasil tidak menghitam. Tabung reaksi didinginkan dan diamati kekentalan kedua poliester.
Kedua tabung dipanaskan lagi sampai lebih encer dan dikeluarkan dalam lembaran aluminium atau plastik. Kedua poliester ditarik dengan batang pengaduk dan diamati hasilnya. Kedua jenis poliester tersebut lalu diuji kelarutan dengan menggunakan beberapa pelarut ( air, etanol, aseton, etil asetat dan minyak goreng. Dicatat hasilnya.
Waktu yang dibutuhkan
No.
Perlakuan
Pukul
Waktu

1.
Persiapan alat dan bahan
13 : 30 – 13 : 45
15 menit

2.
Pencampuran bahan
13 : 45 – 13 : 50
5 menit

3.
Penambahan pelarut
13 : 50 – 13 : 55
5 menit

4.
Pemanasan
13 : 55 – 14 : 15
20 menit

5.
Pendinginan
14 : 15 – 14 : 22
7 menit

6.
Pemanasan
14 : 22 – 14 : 30
8 menit

7.
Pengujian poliester
14 : 30 – 14 : 45
15 menit

Perkiraan waktu 1 jam 15 menit















Data dan Perhitungan
Data yang diperoleh dalam percobaan ini adalah:
1.      Massa polietilena glikol ( 4,19 gram )
2.      Massa poliglikol ( 3,74 gram )
3.      Rendemen poliester = Massa akhir  x 100%
        Massa awal
Perhitungan Rendemen poliester
  1. Poliglikol
3,74  x 100% = 64%
5,8
  1. Polietilena glikol
4,19   x 100% = 72%
5,8

Hasil
Perlakuan
Gliserol
Etilen glikol
Keterangan
dipanaskan
Warna agak kekuningan
Warna tetap bening




Didinginkan
-          Warna kuning
-          Kental
-          Warna keruh
-          Lentur
Larutan dengan penambahan gliserol lebih keras dari pada
larutan dengan penambahan etilena glikol. Hal ini karena larutan dengan penambahan gliserol membentuk polimer jaringan sedangkan yang lain terbentuk polimer linier
Kelarutan
-     Air : larut
-     Etanol : larut
-     Aseton : larut
-     Etil asetat: larut
-     Minyak goreng : tidak larut

-    Air : larut
-    Etanol : larut
-    Aseton : larut
-   Etil asetat: tidak larut
-    Minyak goreng : tidak larut

Polimer – polimer yang terbentuk larut pada pelarut Polar. Hal ini dikarenakan polimerisasi kondensasi ini menghasilkan polimer yang Polar. Kelarutan polimer yang terbentuk dari etilena glikol tidak larut. Hal ini dapat disebabkan kesalahan kurang teliti dari praktikan. 


Pembahasan
Praktikum Reaksi Polimerisasi  Kondensasi bertujuan untuk mempelajari sintesis dua jenis polimer dan mengamati sifat dasar polimer linear dan polimer jaringan. Polimer adalah suatu molekul besar yang tersusun dari unit ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen. Polimer ini banyak digunakan dalam industri pangan, industri otomotif, industri rumah tangga dan lain – lain.  Polimerisasi kondensasi merupakan suatu proses pembentukan suatu polimer dari monomer –monomernya dengan menghasilkan air. Praktikum kali ini merupakan jenis polimer berdasarkan susunan rantainya yaitu polimer linear dan polimer jaringan.
            Langkah awal dalam percobaan ini ialah mencampurkan 4 gram maleat anhidrat dan 0,2 gram natrium asetat pada masing-masing tabung. Ke dalam satu tabung ditambahkan 1,6 ml gliserol dan tabung yang lain 1,6 ml etilen glikol. Maleat anhidrida (cis-butenadioat anhidrida) adalah sebuah senyawa organik dengan rumus kimia C4H2O3. Dalam keadaan murninya, ia tidak berwarna atau berwarna putih padat dengan bau yang tajam. Natrium Asetat berfungsi sebagai penggeser kesetimbangan.
Gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol merupakan komponen yang menyusun berbagai macam lipid, termasuk trigliserida. Gliserol terasa manis saat dikecap, namun bersifat racun. Sedangkan etilen glikol adalah senyawa diol yang sederhana.nya adalah memanaskan kedua tabung dengan pembakar spiritus sambil digoyang sampai terlihat mendidih.
Gliserol dan etilena glikol memiliki gugus –OH pada rantainya maka untuk terjadinya reaksi kondensasi dapat terjadi dengan asam maleat anhidrat. Gugus –OH akan terhidrolisis bersama –H dari asam maleat . Pada gliserol akan membentuk polimer cabang karena jumlah gugus –OH lebih dari 2 yaitu 3 buah, sedangkan untuk etilena glikol yang memiliki gugus –OH 2 buah akan membentuk polimer yang linear dengan asam maleat anhidrat.
Kemudian kedua tabung reaksi tersebut dipanaskan dengan hati – hati menggunakan pembakar spiritus sambil digoyang sampai terlihat seperti mendidih dan teruskan pemanasan selama 5 – 10 menit. Pada tahap ini pemanasan tidak terlalu tinggi agar hasilnya tidak menghitam. Pemanasan pada percobaan ini bertujuan untuk menghilangkan molekul air yang terbentuk dari akibat reaksi konsensasi ini. Setelah itu, didinginkan dan diamati kekentalan poliester di kedua tabung reaksi.
Poliester pada percobaan, merupakan polimer yang termasuk pada polimer jenis termoplastik. Polimer jenis termoplastik akan rusak jika dipanaskan secara berlebih karena polimer ini tidak tahan panas, namun kedua poliester ini mudah dibentuk dan jika telah mengeras dapat dipanaskan lagi untuk menguraikan lagi polimer tersebut.  Poliester yang dihasilkan akan mengendap begitu suhu mendingin hal ini terjadi karena akibat percepatan terjadinya  polimerisasi setelah pengaktifan gugus fungsi yaitu  setelah pemanasan. Energi aktifasi dari molekul akan tercapai dan pembentukan polimer akan berlangsung namun reaksi berlangsung semakin cepat dengan menurunnya suhu karena reksi polimerisasi berlangsung secara endoterm.
Langkah selanjutnya tabung dipanaskan lagi sehingga poliester menjadi lebih encer agar mudah diamati sifat poliesternya. Pengamatan ini dilakukan dengan menarik kedua poliester tersebut dan menimbang massanya. Saat penimbangan, poliester jaringan lebih keras dan sulit ditarik daripada poliester linier. Hal ini disebabkan poliester jaringan struktunya lebih kompleks daripada polimer linier sehingga struktunya lebih keras dan sulit ditarik. Berdasarkan percobaan didapatkan massa polimer jaringan 3,74 gram dan polimer linier sebesar 4,19 gram. Berdasarkan perhitungan didapatkan rendemen polietilen glikol (linier) sebesar 72% dan poliglikol (jaringan) 64%.
Selain itu, poliester juga diuji kelarutan pada beberapa pelarut misalnya air, etanol, aseton, dan minyak goreng. Berdasarkan percobaan, poliester jaringan dan linier larut pada pelarut air, etanol, aseton dan etil asetat. Hal ini disebabkan keempat pelarut tersebut memiliki sifat yang hampir mirip dengan air sedangkan poliester merupakan polimer yang larut dalam air. Namun, polimer linier/ polimer etilen glikol belum larut sepenuhnya pada etil asetat seharusnya polimer ini larut pula pada pelarut ini. Hal ini dimungkinkan, praktikan yang terlalu cepat dalam mengamati reaksi sehingga reaksi yang sempurna belum terbentuk. Hal sebaliknya terjadi pada pelarut minyak goreng. Kedua poliemer tersebut tidak dapat larut didalam minyak goreng. Hal ini disebabkan karena polimer tidak larut dalam pelarut nonpolar (minyak goreng).
Polietilena glikol (PEG) adalah polimer yang banyak digunakan dalam industri pangan, kosmetik, dan farmasi. Secara kimiawi, PEG merupakan sekelompok polimer sintetik yang larut air dan memiliki kesamaan struktur kimia berupa adanya gugus hidroksil primer pada ujung rantai polieter yang mengandung oksietilen (-CH2-CH2-O-). Beberapa sifat utama dari PEG adalah stabil, tersebar merata, higroskopik (mudah menguap), dapat mengikat pigmen, dll. Poliglikol digunakan dalam berbagai macam produk dan industri . Setiap poliglikol memiliki sifat unik, tetapi mereka semua memberikan kelarutan yang sangat baik dengan berbagai viskositas, warna rendah, tidak berbau, dan tidak mudah terbakar. Poliglikol sangat bermanfaat dalam kehidupan misalnya sebagai perekat, keramik, kosmetik/ personal care, elektroplating/electropolishing, pengolahan makanan dan kemasan, produk rumah tangga, pelu mas ,tekstil dan lain-lain.

Kesimpulan
Kesimpulan praktikum polimerisasi kondensasi adalah:
-       Polimerisasi kondensasi merupakan suatu proses pembentukan suatu polimer dari monomer –monomernya dengan menghasilkan air
-       Polimer linier memiliki sifat yang lebih lentur daripada polimer jaringan
-       Polimer jaringan dan linier larut terhadap pelarut polar namun tidak larut pada pelarut non polar

Referensi
Ralp J. Fessenden, Joan S. Fessenden, 1990, Kimia Organik 3rd Edition, Penerbit Erlangga : Jakarta.
Tim penyusun. 2013. Petunjuk Praktikum Sintesis Senyawa Organik. Jember: Jurusan Kimia FMIPA UNEJ
Saran
Saran praktikum polimerisasi kondensasi adalah:
-          Pemanasan polimer jangan terlalu lama karena menyebabkan polimer menjadi hangus/gosong
-          Polimer yang terbentuk setelah hasil pemanasan harus langsung diuji kelarutan, jangan menunggu polimer menjadi keras karena akan sulit  pengujiannya
-          Pastikan zat yang terbentuk berupa polimer misalnya diuji kelenturan zat

Nama Praktikan
1.      Siti Zubaidah                   101810301011
2.      Vita Kurnia Virdausa      101810301031
3.      Qorry Dinnia Fatma        111810301035
4.      Putu Irwan Yasa              111810301041
5.       Maganda Ananda Kristi 111810301042




Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com